Pages

Rabu, 29 Januari 2014

Rumah di Seribu Ombak - Erwin Arnada

Judul : Rumah di Seribu Ombak
Pengarang: Erwin Arnada
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 387 halaman
Blurbs:

Tahukah kau mengapa Tuhan
menciptakan langit dan laut?
Semata agar kita tahu, dalam perbedaan,
ada batas yang membuat mereka
tampak indah dipandang

Aku melihat lagi langit di atas laut Lovina. Kenangan bersamamu menyerbu masuk ke ingatanku. Laut dan mimpi-mimpi kita. Apa kabar hidupmu?

Kita memang berbeda. Aku tahu. Sama tahunya seperti dirimu. Warna yang mengalir di nadimu tak sewarna dengan yang mengalir di nadiku. Namun, bukankah kita tak pernah bisa memilih dengan warna apa kita lahir? Kita lahir, lalu menemukan tawa bersama. Menyatukan cerita bersama, Menjumputi mimpi bersama.

Mengapa kini kau lari menjauh?

Lalu, apa kabarmu? Mengangakah masih lukamu yang dulu? Atau, kini sudah terpilihkan bagimu akhir yang bahagia? Maafkan aku. Maafkan karena tak bisa selalu menjadi laut yang tetap menyimpan rahasiamu.

Sinopsis:

Awalnya adalah persahabatan seorang bocah muslim Bernama Samihi, 11 tahun dan Wayan Manik (Yanik), 12 tahun bocah Hindu di Singaraja. Mereka saling bertemu dan tumbuh bersama, mengikat persahabatan karena sama-sama punya ketakutan besar dan duka dalam hidupnya Samihi punya ketakutan terhadap air, laut dan alam bebas, karena sejak kecil Ia dilarang orang tuanya mendekati air, sungai, laut dan alam yang bisa mengancam keselamatan dirinya. Ia tidak bisa renang, takut ke laut. Padahal dua hal ini yang menjadi permainan anak Singaraja. Sementara Wayan Manik, punya trauma terhadap kekerasan yang dialaminya sejaka lama, yang dilakukan pria asing bernama Andrew Kemiskinan membuat Wayan Manik tak bisa sekolah dan tak bisa menikmati masa kanak-kanaknya.

Ia harus bekerja keras sebagai pemandu tur lumba-lumba di pantai Lovina. Ia hanya tinggal dengan ibunya yang sakit sakitan. Keadaan ini yang memerangkapnya ke dalam situasi buruk yang traumatik. Ia menjadi korban pedofilia laki-laki asing bernama Andrew. Hidup Wayan Manik pun menjadi kelam. Ia menyimpan duka dan kemarahan. Kepada Samihi lah duka dan kemarahan itu ia ungkapkan. Samihi sudah dianggap sebagai sahabat sejati yang akan menjaga rahasianya. Sampai suatu hari, Samihi terpaksa membuka rahasia hidup Wayan Manik kepada ketua adat Bali, karena Wayan Manik terancam bahaya. Di sinilah Wayan Manik kecewa pada Samihi yang dianggapnya melupakan janji dan persahabatan mereka. Duka dan kesedihan Wayan Manik bertambah ketika mendapat berita ayahnya meninggal dalam peristiwa bom Bali Legian yang menewaskan 200 orang.

Aibnya terbuka, ditinggal mati orang tua membuat Wayan Manik tak tahan lagi tinggal di Desa Kaliasem. Novel 'Rumah Di Seribu Ombak' bertutur tentang persahabatan dua anak yang sama sama punya trauma dan rahasia besar di masa lalu. Mereka saling membantu untuk bisa membalikkan trauma itu menjadi keberhasilan.

1 komentar:

  1. trims bgt lho ini, membanu sy menghabiskan waktu liburan hehehe

    BalasHapus